Rabu,
4 Des 2013 adalah hari yang paling saya suka dan sekaligus hari yang paling
saya khawatirkan. Bagaimana tidak, Rabu adalah hari dimana saya bisa berkumpul
dengan teman2 sekaligus belajar, namun, hari itu juga hari yang menguras tenaga
dan pikiran dengan segala tugas yang harus dipresentasikan. Tiga kelas yang
saling maraton, dari jam setengah 8 sampai setengah 6 sore.
Black
death, kami menyebut salah satu kelas di pagi hari hingga tengah hari.
Bayangkan, hampir setengah kelas menghindari masuk kelas pagi ini, dan sisanya
masuk dengan penuh kepasrahan tinggi kepada Yang Maha Kuasa. Bagi kami, pagi
yang cerah adalah mendung durja yang menyapa. Ya, kami berharap pagi hari itu
akan ada hujan lebat kalau perlu disertai badai agar ada alasan kelas
dibatalkan. Namun, Tuhan berkehendak lain. Rabu pagi begitu cerah. Do'a kami
pun tidak terkabul.
Kelas
pun berjalan dengan penuh ketegangan. Presentasi acak bagaikan lotre untuk
masuk ke dalam Black Death. Dengan segala rupa, kelas dapat dilewati meski
harus ditutup dengan salah satu teman kami yang hampir jatuh pingsan karena
sakit.
Alhamdulillah,
kami pun bersyukur. Terutama saya, yang sudah melewati presentasi dengan hati
yang kebat-kebit. Kami pun berkumpul di halaman belakang kampus untuk makan
siang dan melepas penat sebelum kelas lainnya dimulai.
Saat
inilah yang aku paling nanti. It's time for me to knit :) di sela aktivitas
belajar, saya sempatkan merajut dengan membawa benang dan jarum merajut.
Melihat warna warni benang menambah semangat apalagi bisa menyelesaikan
pesanan-pesanan para sahabat Krisan's Craft :).
Tapi,
Rabu kali ini, saya ditemani mbak Ika Destina yang untuk pertama kalinya
belajar merajut. di dalam kantin, dan di bawah rindangnya pohon ketapang kami
merajut.
Saya
pun semakin semangat berbagi bagaimana caranya merajut melihat Mbak Ika yang
begitu semangat ingin bisa belajar. Meski terlihat rumit, Mbak Ika tidak
menyerah. MBak Ika memang pembelajar cepat. untuk pertama kalinya belajar sudah
siap membuat ribbing Shawl... :) dan kemarin, meski menemui kesulitan dalam
merajut, toh akhirnya juga bisa melewatinya. Semangad mbak Ika merambat dan
mengurangi kepenatan hari itu.
Terima
kasih kaka' Ika :)
Jadi...seberat
apa pun yang dilewati...pasti ada yang yang bisa disyukuri dan memberi
kebahagiaan dengan hal-hal yang sederhana.
What
a perfect noon I have. Doing my hobby with my friends surround me.
Prima
Kharismanita
Di Kansas FIB UGM...
Belajar bikin Cast On
Mbak Ika asik merajut
semilir angin di bawah pohon ketapang (sampai-sampai
wajahnya Mbak Ika nda kelihatan...hiihi)
No comments:
Post a Comment