Tuesday, October 8, 2013

Hatimu Seterang Cahaya Dunia, wahai Gadis Kecil



Hatimu Seterang Cahaya Dunia, Wahai Gadis Kecil

Sebut saja si Cantik bernama 'Cahaya'. Siapa pun akan terpesona dibuatnya ketika pertama kali jumpa. Anak itu kecil, mungil..dengan gigi depan hampir habis karena 'gigis' yang akan tampak ketika ia tersenyum ceria. Senyum khas yang tak terlupa. Layaknya anak kecil pada umumnya....ia senang bermain dengan kawan sepermainan, yang juga satu sekolahan dengannya. Umur mereka pun hanya terpaut tiga bulan saja. Tiada hari tanpa bersama. Sebutlah gadis kecil kedua yang juga masih TK itu dengan sebutan 'Putri'.
Pada suatu hari...datanglah sebuah peri yang meyampaikan bingkisan kecil dari Sang malaikat kepada Cahaya. Sang Malaikat berkata, “Peri..berikan bingkisan ini khusus untuk seorang anak Bumi Manusia yang kau anggap memiliki cahaya hati”. Kemudian Ia pun memandang dari Negeri Awan untuk melihat Bumi Manusia. Pada pandangan pertama, Ia jatuh cinta pada cahaya karena keriangan dan kecerdasannya. Peri baik hati sangat ingin menyenangkan hatinya. Ia ingin bisa melihat keceriaan tergambar di wajah Cahaya. Karena itulah, Peri memberikan bingkisan pada Cahaya berupa peralatan gambar dari dunia peri. Sayangnya….Peri memberikan bingkisan itu tidak Cahaya tidak seorang diri. Ada yang mengetahuinya karena peri memberikannya tatkala Cahaya sedang bermain dengan kawan karibnya, Putri.

Begitu bahagianya Cahaya dan Putri, tatkala melihat peri turun dengan sayapnya yang indah membawa sebuah bingkisan untuk Cahaya. Mereka sangat riang ketika membuka apa isi bingkisan. Mereka tak sabaran membuka dan membongkar isi bingkisan dari sang peri. Namun, sekelabut mendung tiba-tiba menggelayut wajah Putri ketika ia menyadari bahwa bingkisan nan indah itu hanya ditujukan hanya unutk Cahaya bukan untuk dirinya. Putri pun menangis…
Peri menyadari kekurangannya bahwa ia tak mengetahui ada Putri yang juga menginginkan bingkisan tersebut. Kemudian, apa yang terjadi? Ketika Cahaya yang mengetahui bahwa Peri ternyata hanya memberikan bingkisan itu untuk dirinya bukan juga untuk Putri, Cahaya memberikan sebagian dari bingkisan yang diterimanya utnuk sahabat karibnya, Putri. Bahkan beberapa hadiah yang sangat ia butuhkan ia berikan pada Putri demi melihat kawannya ikut tersenyum bahagia bersamanya. Senyum pun terbit dari wajah Putri. Ia pun berterima kasih kepada Cahaya atas hadiah yang ia bagi untuk dirinya. Mereka pun semakin akrab.
Cahaya tak sedikit pun menyesal memberikan sebagian hadiahnya untuk Putri bahkan ia merasa senang dan bangga bisa menghapus mendung di wajah Putri. Cahaya pun akhirnya mengajak Putri menggambar dan mewarnai dengan menggunakan alat2 gambar ajaib dunia peri yang tadi baru mereka dapatkan.
Peri yang merasa bersalah terhenyak melihat apa yang dilakukan oleh Cahaya pada kawannya. Setitik embun terbit dari sudut matanya. Ia kemudian berdoa semoga Cahaya selalu dijaga Tuhan karena ketulusan hatinya dan Putri selalu disayang kawan-kawannya. Peri kemudian memeluk erat kedua gadis kecil yang masih berumur 4 tahun tersebut. Semakin menyayangi Cahaya dan mengasihi Putri. Peri pun menemani mereka menggambar bersama hingga mentari pulang ke peraduannya.

1 comment: